Pages - Menu

Minggu, 18 Januari 2015

Senyawa Alkanal dan Alkanol


I.                    JUDUL
Identifikasi Senyawa Alkanal dan Alkanon

II.                  STANDAR KOMPETENSI
Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul

III.                KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat)

IV.               TUJUAN
Mengamati dan mengidentifikasi senyawa alkanal dan alkanon dengan pereaksi Tollens dan Fehling

V.                 DASAR TEORI
ALKANAL
·         Alkanal atau aldehide merupakan senyawa karbon yang mempunyai gugus karbonil pada ujung rantai C.
                                                                                                                  O
                                                                                                                  ΙΙ
·         Alkanala mempunyai ikatan rangkap antara karbon dan oksigen (- C -) yang mengikat sebuah gugus alkil
                                                  O
                                                  ΙΙ
(R) dan satu hidrogen (R - C H). Rumus umum molekul alkanal adalah CnH2nO.

·         Tata nama senyawa Alkanal adalah disesuaikan jumlah atom C diakhiri “al” atau menyebutkan gugus alkil (R) diikuti aldehide.

·         Sifat – sifat fisika dari senyawa Alkanal adalah :
a.      Alkanal berwujud gas pada suhu kamar (metanal), suku yang lebih banyak berwujud cair
b.      Titik didih dan titik leleh lebih rendah dari senyawa alkanol dengan jumlah C sama
c.       Merupakan senyawa polar
d.      Kelarutan semakin berkurang dengan bertambahnya jumlah suku atom C
e.      Termasuk senyawa nonelektrolit

·         Sifat – sifat kimia dari senyawa alkanal adalah :
a.      Tidak membentuk ikatan hidrogen antar senyawa alkanal
b.      Kereaktifan alkanal lebih reaktif daripada ketton
c.       Reaksi adisi dengan alkanal
Adisi dengan H2 ® alkanol primer
Adisi dengan HCN ® hidroksikarbonitrial sianohidrol
Adisi dengan NaHSO3
Adisi dengan amonia ® aldehide amonia
d.      Reaksi oksidasi alkanal
Oksidasi dengan oksidator kuat (KMnO4/K2Cr2O7) ® asam alkanoat
Oksidasi dengan pereaksi Tollens (campuran AgNO3 + NH4OH) ® cermin perak
Oksidasi dengan pereaksi Fehling ® merah bata

·         Kegunaan alkanal adalah
a.      Formalin digunakan untuk mengawetkan preparat anatomi dan mengawetkan mayat
b.      Digunakan untuk pembuatan zat warna, damar sintetis, dan plastik termostat.
ALKANON
·         Alkanon atau ketton merupakan senyawa karbon yang kedua tangannya diikat oleh gugus alkil (R).

·         Gugus alkil yang diikat berjumlah sama atau tidak sama, sehingga senyawa alkanon mempunyai bentuk
     O
     ΙΙ
rumus umum R - C - R’ atau CnH2nO.

·         Tata nama senyawa Alkanon adalah disesuaikan jumlah atom C diakhiri “or” atau menyebutkan gugus alkil (R) dimulai sesuai abjad diikuti “ketton”.

·         Sifat – sifat fisika dari senyawa alkanon adalah
a.      Termasuk senyawa polar dan larut dalam air
b.      Titik didih alkanon lebih tinggi dibandingkan senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatif sama
c.       Senyawa alkanon mempunyai sifat fisika hampir sama untuk molekul yang bersesuaia

·         Sifat – sifat kimia dari senyawa alkanon adalah
a.      Antar senyawa alkanon tidak terjadi ikatan hidrogen
b.      Alkanon kurang reaktif daripada aldehide
c.       Merupakan reduktor yang sangat lemah
d.      Reaksi adisi alkanon
Adisi alkanon dengan H2
Adisi alkanon dengan NaHSO3
Adisi alkanon dengan HCN
e.      Reaksi oksidasi
Senyawa alkanon tidak dapat dioksidasi oleh oksidator lemah, seperti fehling dan tollens, karena gugus karbonilnya tidak mengandung atom H.




·         Kegunaan Alkanon
a.      Pelarut senyawa organik seperti pernis, lak, pembersih cat kayu, cat kuku
b.      Bahan baku dalam industri pembuatan kloroform dan iodoform
c.       Bahan anti ledakan pada penyimpanan gas asitelina.

·         Identifikasi Alkanon dan alkanal
a.      Alkanal + Fehling ® endapan merah bata
Alkanon + Fehling ® tidak bereaksi
b.      Alkanal + Tollens ® cermin perak
Alkanon + Tollens ® tidak bereaksi


PEREAKSI TOLLENS
·         Larutan tollens dibuat dengan mencampur NaOH, AgNO3, dan NH3 sehingga terbentuk ion kompleks [Ag(NH3)2]+.
·         Ion kompleks [Ag(NH3)2]+ direduksi oleh aldehide/alkanal menjadi Ag, membentuk endapan Ag menyerupai cermin perak pada dinding tabung.

PEREAKSI FEHLING
·         Larutan fehling adalah larutan basa berwarna biru tua.
·         Larutan fehling dibuat dari Cu(II) Sulfat dalam larutan basa yang mengandung garam Rochelle, sehingga diperoleh ion kompleks Cu(II) tartrat.
·         Jika terbentuk endapan merah bata Cu2O, berarti aldehide/alkanal telah mereduksi ion Cu2+ dalam kompleks Cu(II) menjadi Cu+ dalam Cu2O.

VI.               ALAT DAN BAHAN
Alat :                                                         Bahan :
Bekerglass                                                 Formaldehide/metanal
Tabung reaksi                                           Aseton/dimetil ketton
Kaki tiga                                                    Pereaksi Tollens
Spritus                                                       Pereaksi Fehling A dan Fehling B
Penjepit                                                    AgNO3
Pipet                                                          NH
Korek api

VII.             CARA KERJA
1.      Membuat pereaksi Tollens
a.      Isi tabung reaksi (1) dengan 5 tetes larutan AgNO3 0,1 M
b.      Tambahkan larutan NH3 5 tetes sampai endapan yang mula – mula terbentuk larut kembali
2.      Identifikasi dengan pereaksi Tollens
a.      Tambahkan 2 ml larutan formaldehide pada tabung (1)
b.      Masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam air yang sudah mendidih. Kemudian amati perubahan pada dinding tabung reaksi
3.      Identifikasi dengan pereaksi Fehling
Isi tabung reaksi (2) dengan 3 ml larutan formaldehide 5% kemudian tambahkan dengan 5 tetes pereaksi Fehling. Amati perubahan yang terjadi
4.      Ulangi percobaan nomor 2 dan nomor 3 dengan larutan aseton

VIII.           LEMBAR PENGAMATAN
1.      Pereaksi Tollens + Formaldehide ® cincin perak
2.      Pereaksi Tollens + Aseton ® tidak terjadi apa – apa
3.      Pereaksi Fehling A + Formalin ® tidak terjadi apa – apa
4.      Pereaksi Fehling B + Formalin ® tidak terjadi apa – apa
5.      Pereaksi Fehling A + Aseton ® keruh
6.      Pereaksi Fehling B + Aseton ® keruh

IX.                PERMASALAHAN
1.      Dari hasil reaksi di atas, bagaimana ciri – ciri reaksi yang mengandung gugus alkanal dan gugus alkanon?
Jawab :
·         Ciri-ciri yang mengandung gugus Alkanal/Aldehide :
a.      Dapat bereaksi dengan oksidator lemah seperti larutan fehling dan larutan  tollens
b.      Berbau harum
·         Ciri-ciri yang mengandung gugus Alkanon :
a.      Tidak dapat mengoksidasi larutan fehling dan larutan tollens
b.      Larut dalam air
c.       Mudah menguap

2.      Senyawa apa yang mengandung gugus alkanal? Jelaskan!
Jawab :
·         Formalin

3.      Senyawa apa yang mengandung gugus alkanon? Jelaskan!
Jawab :
·         Aseton à pelarut
·         Tetrasilin à antibiotik
·         Sikloheksanona à terkandung pada milon

X.                  KESIMPULAN
·         Identifikasi alkanon dan alkanal dengan mereaksikan pereaksi Fehling dan pereaksi Tollens, yaitu :
a.      Alkanal + fehling ® endapan merah bata
Alkanon + fehling ® tidak bereaksi
b.      Alkanal + tollens ® cermin perak
Alkanon + tollens ® tidak bereaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar